Pengolahan Ubi Jalar Supaya Gizi Tetap Tinggi

https://pin.it/77Bv9PI
    Pandemi virus corona atau COVID-19 menjadi sesuatu yang paling ditakuti di dunia. Penyebaran wabah pandemi COVID-19 yang sangat cepat bukan hanya berdampak luas di dunia kesehatan, namun sektor-sektor lain juga mendapat pengaruh dari adanya virus tersebut. Kondisi ini telah menekan pertumbuhan ekonomi global dan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang semakin meluas, termasuk di sektor pangan dan pertanian. Sektor pertanian tidak boleh berhenti demi mencukupi kebutuhan pangan ditengah pandemi. Berbagai kebijakan dibuat untuk memastikan stok pangan tetap aman. 

    Untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut, Pemerintah Indonesia telah mengambil kebijakan dan langkah menjaga jarak sosial (social distancing) atau membatasi interaksi sosial, tetap tinggal di rumah (stay at home), kebijakan belajar, bekerja dan beribadah di rumah dan sekarang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau membatasi perpindahan orang. Namun demikian secara medis pencegahan dan pengobatan tidak cukup, tapi harus diikuti dengan kebijakan mendasar yaitu bagaimana memperkuat ketahanan pangan rumah tangga sebagai fokusnya, bukan pada tataran nasional, yang meliputi ketersediaan yang cukup untuk masa tertentu dan keterjangkauan (harga yang layak), terutama untuk rumah tangga miskin. Oleh karena itu  maka kebijakan untuk memanfaatkan komoditas unggulan daerah agar tidak perlu mendatangkan kebutuhan pangan dari daerah lain tetapi cukup memanfaatkan produk daerahnya masing masing. Ada banyak produk unggulan daerah untuk masing masing daerah, sebagai contoh untuk provinsi di Jawa Barat ada banyak seperti talas Bogor, Ubi Cilembu, mangga gincu, pisang, Nanas Subang, ubi jalar , kacang tanah, dan sebagainya. Dari komoditas tersebut, ada komoditas yang mudah ditanam diberbagai daerah yaitu ubi jalar. Kalau dilihat nilai gizinya juga dapat untuk meningkatkan imun. Dikonsumsinya bisa dalam bentuk rebusan, kolak ataupun bentuk lainnya.
https://pin.it/6pRiyYP
    Ubi Jalar atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Sweet Potato adalah jenis tanaman umbi-umbian yang akarnya membentuk umbi dengan kadar karbohidrat yang tinggi. Oleh karena itu, ubi jalar juga dijadikan sebagai makanan pokok di beberapa negara terutama di negara-negara Benua Afrika. Selain umbinya, daun muda ubi jalar juga dapat dimasak menjadi sayuran yang lezat. Tanaman yang diyakini berasal dari Benua Amerika Selatan ini dapat dibudidayakan dengan hanya menggunakan batang rambatnya sehingga dapat dikatakan bahwa cara menanam ubi jalar ini juga cukup mudah.  Ubi Jalar memiliki nama ilmiah yang disebut dengan istilah Ipomoea batatas L. Berdasarkan warna umbinya, Ubi Jalar dapat dibedakan menjadi Ubi Jalar Putih, Ubi Jalar Oren, Ubi Jalar Kuning dan Ubi Jalar Ungu.

    Selain mengandung Karbohidrat yang tinggi, Ubi Jalar atau Sweet Potato ini juga mengandung berbagai antioksidan dan Vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan kita. Berikut ini adalah kandungan gizi ubi jalar. Pada setiap 100 gramnya mengandung kalori 86 kcal, Karbohidrat 20,1g, Air 77,28 g, protein 1,6g, gula 4,2g, serat 1,7g, lemak 0,1 g, vit A 709 µg, Vit C 2,4 mg, vit e 0,26mg, vit B1 0,078mg, vit B2 0,061mg, vit B3 0,557mg, Vit B5 0,8mg, Vit B9 11 µg, Kalsium 30 mg, Zat besi 0,61 mg, Magnesium 25 mg, Fosfor 47 mg, Potasium (Kalium) 337mg, Sodium 55 mg dan Seng(zinc) 0,3 mg. Adapun manfaatkan menurut penelitian ubi jalar dapat mencegah kanker. Penelitian menunjukkan bahwa beta karoten dapat menurunkan risiko beberapa penyakit kanker, seperti kanker lambung, payudara, dan ginjal. Juga untuk Kekebalan tubuh kerena mengandung beta karoten, vitamin C dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Dua zat memiliki sifat antioksidan. Kemudian Sakit pencernaan karena mengadung serat tinggi. Ubi Jalar juga bermanfaat untuk Sakit diabetes serta tekanan darah tinggi,  karena ubi jalar dapat mengurangi kadar gula dalam darah penderita diabetes. Ubi jalar dapat membantu meningkatkan asupan kalium. Dengan demikian, terdapat potensi membantu menurunkan tekanan darah.

    Ubi jalar ungu merupakan salah satu umbi-umbian yang kaya akan antioksidan serta serat. Nah, agar kandungan antioksidan dan seratnya tak banyak berkurang, ada cara mengolah yang dianjurkan oleh pakar teknologi pangan Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir Purwiyatno MSc., untuk konsumsi di rumah tangga, disarankan untuk mengukus atau merebus. Sebab, mengukus dan merebus mengurangi kandungan gizi ubi jalar ungu hanya sekitar 30 persen. Sementara, jika ubi jalar ungu digoreng, kandungan gizinya bisa berkurang sampai 40 persen. Jika mengolah ubi jalar dengan dipanggang atau dicampur dengan bahan lain untuk dijadikan bolu misalnya, kandungan gizi ubi bisa berkurang sampai 60 persen. Walaupun zat gizinya berkurang saat ubi jalar diolah, bagaimanapun tetap bisa didapatkan zat gizi tersebut. Bahkan, ketika kuantitas berkurang, kualitas zat seperti betakaroten lebih baik. Sebab, setelah melalui proses pemasakan, betakaroten jadi lebih mudah diserap tubuh. Kalau memang memungkinkan, dianjurkan mengonsumsi ubi jalar dengan cara dikukus, direbus, namun ditambahkan unsur lain musalnya gula, santan, cengkeh, kayumanis ddan sebagainya supaya nambah masukan gizi, menggantikan yang hilang.





Pustaka:
https://goodminds.id/budidaya-ubi-jalar-ungu/
https://goodminds.id/manfaat-ubi-jalar/
https://www.jawapos.com/opini/24/04/2020/ketahanan-pangan-rumah-tangga-di-tengah-badai-corona/
https://ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-ubi-jalar-manfaat-ubi-jalar-bagi-kesehatan/
https://www.alodokter.com/manisnya-nutrisi-di-dalam-manfaat-ubi-jalar

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer